Klub-klub meradang lantaran komposisi itu berbeda dengan hasing kongres Tahunan PSSI, 21-22 Januari lalu. Saat itu, PSSI yang masih dibawah kendali Nurdin Halid membagi saham PT LI denganpembagian 99 persen menjadi milik klub peserta ISL dan satu persen merupakan saham golden share BAGI pssi.
Tak heran, managers metting yang digelar di Hotel Ambahara, Jakarta, Kami 14/10, berubah menjadi ajang perdebatan mayoritas klub peserta IPL dengan Komite Ekskutif PDDI yang dipimpin Dihar Sitorus.
Akhirnya 14 klib peserta menolak berkompetisi dibawah PT LPIS jika pembagian saham belum menemukan titik terang. Klub menuntut agar PSSI maupun PT LPIS mematuhi hasil kongres di Bali. Bahkan, CEO PT LI, Koko Driyono pun dihadirkan di forum tersebut utnuk menjabarkan keputusan PSSI era Nurdin Halid itu. Mayoritas klub terkejut dengan keputusan PSSI yang mengubah komposis 70 persen - 30 persen pembagian saham tersebut.
Selain mengenai komposisi mengenai saham, 14 klub juga mempertanyakan asal-usul mengapa nama Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan wakilnya Faris Rahman, yang tertera sebagai pemegang saham di PT LPIS.
0 komentar:
Posting Komentar